1. Niat
Dari awal, niatkan semua usaha kamu karena Allah
semata. Jangan sampai ada niat untuk sombong dan merasa benar sendiri. Juga
jangan sampai ada kesan menggurui dan menganggap bodoh teman yang sedang kamu
dakwahi. Petunjuk itu dari Allah. Lakukan upaya maksimal dalam menyadarkan
teman dan jangan lupa berdoa untuknya agar segera kembali ke jalan yang benar.
Karena sungguh, tidak ada yang mampu memberi jalan bila sudah disesatkan oleh
Allah dan tak ada yang mampu menyesatkan bila sudah diberi petunjuk oleh-Nya.
Jadi jangan lupa berdoa ya.
2. Lakukan apa yang kamu katakan
Ngomong gampang, tapi melakukannya itu yang butuh
upaya lebih. Kalo kamu Cuma bisa ngomong tanpa melakukan apa yang kamu
omongkan, maka orang lain terutama teman-temanmu tak akan percaya padamu lagi.
Misal nih, kamu bilang pacaran haram dan dosa tapi kamu sendiri malah suka
mojok berduaan dengan lawan jenis. Sama juga bo’ong kalo gini caranya. Selain
dosa karena kamu berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis yang non mahrom),
kamu juga dosa karena bisa ngomong tapi gak bisa melakukan omonganmu dengan
konsisten. Dobel dosa tuh. Jangan sampai ini terjadi loh.
3. Gunakan Qur’an dan Hadits
Dalam berdakwah, gunakan Qur’an dan hadits sebagai
acuan, bukan kata si A dan si B atau bahkan kata nenek moyang. Banyaklah baca
buku-buku keislaman dan pahamilah wawasan keislaman itu sendiri. Jangan sampai
kamu menyampaikan sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya. Jadikan sirah
(sejarah) Rasulullah dalam berdakwah sebagai panduan kamu ketika berdakwah di
lingkungan teman-temanmu.
Harap kamu tahu, Rasulullah oke banget loh dalam
menyampaikan dakwah di semua kalangan termasuk juga para remaja dan pemuda.
Salah satunya adalah ketika ada seorang pemuda yang mendatangi Rasulullah dan
bertanya, “Ya Rasul, saya ingin masuk Islam tapi saya masih hobi berzina.” Apa
jawab Rasulullah? Bukannya marah tapi beliau dengan tenang menjawab, “ Kamu
punya ibu? Punya saudara perempuan? Bagaimana perasaanmu bila ibu atau saudaramu
yang perempuan dizina-i oleh laki-laki?” Sejak saat itu, pemuda tersebut
langsung bertaubat, masuk Islam dan tidak pernah lagi melakukan zina.
4. Berbicaralah pada orang lain
seakan-akan baru mengenalnya
Maksud dari poin ini adalah jangan berusaha sok tahu
tentang seseorang hanya dengan melihatnya sekilas saja. Berbicaralah dengan
ramah dan penuh perhatian sehingga orang yang akan didakwahi merasa nyaman dan
kemudian percaya. Jangan terkecoh dengan penampilan. Misalnya saja seorang yang
mengaku dirinya muslimah tapi pakaiannya selalu ketat dan mengumbar aurat.
Jangan langsung berpikiran sok tahu yang negative bahwa dia itu pastilah
seseorang yg pembangkang dan durhaka karena tidak menutup aurat. Kenalilah
kepribadiannya lebih jauh.
Karena bisa jadi ia berpakaian seperti itu bukan
karena ingin membangkang perintah Allah tapi benar-benar tidak tahu batasan
aurat perempuan dalam Islam. Atau mungkin salah seorang teman kamu yang tak
pernah sholat Jumat. Kenalilah dirinya lebih jauh dan jangan langsung berprasangka
buruk. Ada banyak laki-laki yang tidak sholat Jumat karena keluarganya tidak
pernah mengajarinya dan ia pun tidak tahu hukumnya. Jadi , tugas kamu nih untuk
mendekati orang-orang semacam ini untuk memberikan pencerahan bagi kehidupannya
sebagai seorang muslim yang baik.
5. Tersenyumlah
Tahukah kamu bahwa Rasulullah SAW itu suka sekali
tersenyum loh. Tapi anehnya banyak para dai yang sukanya malah pasang tampang
serius dan cemberut daripada tersenyum. Nah, kamu jangan ikut-ikutan yang model
begini yah.
Tersenyum, berperilaku sopan dan baik adalah sikap
Rasulullah yang harus kita amalkan seharui-hari. Jika kita ingin orang lain
dekat dan menerima dakwah kita maka usahakan kita bersikap ramah pada mereka.
Tersenyum adalah salah satu kunci dari keramahan ini.
Yang patut diingat adalah tersenyum disini konteksnya
adalah ramah secara umum dan tidak bermaksud tebar pesona pada lawan jenis.
Bagaimana pun Islam mempunyai aturan dalam berinteraksi dengan lawan jenis.
Bukan karena alasan dakwah trus seenaknya saja berdua-duaan dengan lawan jenis,
misalnya. Nah, agar tidak timbul fitnah, usahakan berdakwah fokus pada sesame
jenis. Cowok yang berdakwah ke kalangan cowok. Begitu juga cewek dakwahnya juga
ke lingkungan cewek saja.
6. Bersikap aktif dan berbaur
Langkah awal bagi keberhasilan dakwah adalah bersikap
aktif dan berbaur dengan objek dakwah. Sering-sering ngobrol dengan mereka yang
ingin kamu dakwahi. Bisa juga kamu mengundang mereka untuk buka puasa bersama
saat Ramadhan atau kajian remaja yang kamu kemas dengan santai. Jadikan mereka
percaya bahwa kamu adalah tempat yang asyik untuk curhat, berbagi cerita baik
suka maupun duka. Mengerjakan PR bareng, menenangkan di kala mereka gundah,
atau sekedar menjadi teman yang baik ketika mereka butuh curhat dan diskusi.
Dan yang utama, kamu harus bisa menjaga rahasia karena mereka sudah percaya
sama kamu. Tapi bila keadaan berubah menjadi serius dan berbahaya, misalnya
saja ada yang berniat bunuh diri karena frustasi menghadapi masalahnya, maka
jangan segan-segan menghubungi orang yang lebih dewasa untuk menyikapi masalah
ini.
7. Tunjukkan Islam itu sesuai untuk semua kalangan
Sering remaja menganggap bahwa Islam itu kuno dan
ketinggalan zaman. Tunjukkan pada mereka bahwa pendapat ini salah. Tunjukkan pada
mereka bahwa Islam itu berasal dari Allah yang tentu saja sesuai dengan zaman
apa pun dan bagi siapa pun termasuk remaja juga. Yakinkan mereka bahwa Allah
begitu dekat bahkan melebihi urat nadi kita sendiri. Allah juga Mahamelihat dan
mendengar. Allah tempat meminta dan tumpuan semua keluh kesah dan gundah kita.
Tunjukkan juga bahwa Islam itu sesuai dan cocok untuk remaja. Islam mempunyai
semua jawaban yang diinginkan remaja tentang pencarian jati diri yang tidak
semua agama bisa menjawabnya.
8. Libatkan mereka dalam kegiatan
social
Ajak para remaja itu untuk terlibat dalam kegiatan
social. Misalnya saja dengan mengadakan baksos di daerah-daerah miskin agar
mereka lebih menghargai sesama dan pandai bersyukur. Atau bisa juga mengajak
mereka dalam sebuah kepanitiaan atau peserta seminar Islam untuk remaja.
Keterlibatan seperti ini membuat mereka menjadi bagian dari umat dan merasa
berharga. Jangan lupa setelahnya kamu harus berterima kasih atas apa yang telah
mereka lakukan untuk sesama.
9. Tanyakan 4 pertanyaan mendasar
Ketika pertemanan semakin erat, topic yang dibahas
biasanya juga mengarah semakin serius. Kamu bisa mendiskusikan tentang
cita-cita dan rencana mereka di masa depan. Ada 4 pertanyaan yang bisa
mengarahkan topic agar remaja lebih mengenal Allah dan Islam:
1.
kemanakah aku setelah kehidupan ini berakhir
2.
apa yang membuat aku bahagia
3.
Kepada siapakah aku seharusnya berterima kasih dan
bersyukur
4.
apakah saya bisa sukses tanpa bantuan orang lain
10. Tekankan sholat wajib 5 kali sehari sebelum kewajiban lainnya
Hubungan dengan Allah secara pribadi itu ada pada
kewajiban sholat 5 waktu. Jangan memberikan banyak materi lain lebih dulu
sebelum kesadaran untuk sholat wajib 5 waktu bisa terlaksana dengan baik.
Tekankah bahwa dengan sholat saja hubungan dengan Allah terjalin secara
langsung tanpa perantara. Hanya Allah saja tempat bersandar jika manusia
menghadapi masalah. Sholat adalah saat yang tepat untuk meminta pertolonganNya.
Jika mungkin, usahakan untuk sholat berjamaah ketika kamu sedang ngobrol santai
dengan mereka. Ketika sholat ini sudah dijalankan dengan konsisten, maka
hal-hal lain akan lebih mudah untuk diingatkan misalnya saja tidak boleh
memaki, patuh pada orang tua dan cara berpakain yang menutup aurat sesuai
dengan syariat Islam.
11. Bantulah mereka untuk mempercayai orang dewasa
11. Bantulah mereka untuk mempercayai orang dewasa
Biasanya remaja memandang orang dewasa dengan
pandangan miring seolah-olah dunia mereka benar-benar berbeda. Orang dewasa
dianggap tidak pernah memahami dunia remaja dan anak muda dengan tepat. Nah,
dalam hal ini kamu kudu berperan untuk menumbuhkan rasa percaya pada remaja
terhadap orang dewasa. Misalnya saja dengan memuji seorang penceramah yang kena
di hati remaja, para aktivis yang peduli dengan dakwah demi kebangkitan umat dan
lain-lain. Memang sih, merubah sudut pandang mereka tidak bisa dengan
mudah tapi paling tidak mereka nantinya bisa memahami pendapat orang tua di
rumah.
12. Jangan pergi ketika mereka sedang down
12. Jangan pergi ketika mereka sedang down
Ingat, ketika seseorang sudah mulai mau menjalankan
ajaran-ajaran Islam dengan teratur, tidak berarti urusan sudah selesai. Akan
ada ujian dan cobaan dalam hidup yang kadang bisa membuat futur/down atau lemah
iman seseorang. Ada kalanya mereka mempertanyakan lagi keadilan Tuhan akan
jalan hidup sulit yang mereka tempuh. Jangan putus asa apalagi tega
meninggalkan mereka. Dampingilah para remaja ini untuk kembali menemukan jati
diri keislaman mereka.